Sekian waktu lalu, saya sekeluarga memiliki kesempatan berlibur ke Bali. Disana, saya serta keluarga berkunjung ke sebagian obyek wisata. B...
Sekian waktu lalu, saya sekeluarga memiliki kesempatan berlibur ke Bali. Disana, saya serta keluarga berkunjung ke sebagian obyek wisata. Beberapa pengalamannya, saya tuliskan di situs (blog) saya di Tempat Wisata di Garut.
Hari ketiga di Bali, oleh sopir yang disewa suami buat kami sekeluarga berkeliling di Bali, kami di ajak ke suatu pantai bernama Dreamland. Apa yang ada dipikiranmu saat mendengar ini? Ya, pasti suatu tanah indah yang diimpikan beberapa orang.
Hari ketiga di Bali, oleh sopir yang disewa suami buat kami sekeluarga berkeliling di Bali, kami di ajak ke suatu pantai bernama Dreamland. Apa yang ada dipikiranmu saat mendengar ini? Ya, pasti suatu tanah indah yang diimpikan beberapa orang.
Menuju ruang Dreamland, kami melalui lahan-lahan yang tengah dalam proyek pembangunan. Tetapi tidak tampak satu orang juga yang tengah bekerja. Pak sopir memberhentikan kami di gerbang menuju pantai. Dai sana kami naik mobil dengan jendela terbuka yang ada menuju pantai. Bis serta mobil pribadi memanglah dilarang masuk menuju ruang pantai serta mesti menanti ditempat yang ditetapkan.
Kami di turunkan di ruang parkir. Situasi tampak lengang. Dari kejauhan yang tampak cuma lahan-lahan proyek yang tidak terurus, jalanan, serta laut. Terlebih cuaca tengah panas, jadi seperti tampak kemarau. Pernah terfikir, mengapa???? Ada apa di Pantai Dreamland?
Kami sekeluarga menuruni tangga. Anak-anak sih enjoy saja keliahatannya. Za, anak pertama saya, dengan entengnya turun ke bawah dengan mendaratkan pantatnya di ruang alami penurunan seperti perosotan. Kami melalui beberapa toko yang jual oleh-oleh khas Bali seperti topi, pakaian, kacamata, makanan, dsb.
Kami mesti menuruni tangga lagi menuju ruang pantai, sebelumnya setelah melalui kamar-kamar mandi untuk mencuci tubuh. Dan…tadaaaa… kok ruang pantainya tidak terlampau luas ya? Lautnya sih cantiiiik banget, warnanya biru dengan debur ombak yang nampaknya ganas. Pasirnya putih. Tapi…area pantainya sempit, diapit tebing tinggi yang gagah.
sumber : wikipedia
Beberapa besar pengunjung kelihatannya wisatawan mancanegara. Nyaris seluruhnya kenakan pakaian minim serta beberapa tengah berjemur. Weleh, mengapa saya jadi malu begini. Saya demikian tampak tidak sama dengan hijab ini. Saya juga melipir naik lagi, duduk di undakan tangga. Disamping itu, suami serta ke-2 anak berjalan-jalan sebentar di ruang pantai, sembari melihat seekor buaya kecil yang keluar dari kolam kehijauan di dekat pantai.
Mmm, selalu jelas, dari 3 pantai yang saya datangi sepanjang di Bali, saya lebih sukai Pantai Pandawa, lalu Kuta. Pantai Pandawa indah sekali, terlebih waktu cerah. Langitnya biru, air laut biru, pantai putih. Saya ke pantai Kuta waktu sore serta pagi, air serta pasirnya tampak kelabu dengan langit biru putih. Ruang ke-2 pantai itu luas, hingga saya dapat mencari ruang yang nyaman buat saya serta anak-anak main. Banyak juga pengunjung ke-2 pantai itu yang membawa anak-anak di Pantai Pandawa serta Kuta. Sedang di Pantai Dreamland, seluruhnya pengunjung waktu saya ke sana yaitu orang dewasa.
Pada akhirnya, kami hanya sesaat disana. Sesudah nikmati panorama tebing tinggi serta keindahan laut birunya, kami mengabadikan peristiwa serta pulang. Saya sedikit kecewa lantaran tidak banyak yang dapat dijelajahi di Pantai Dreamland. Ini mengakibatkan bila saya tidak mencaritahu lebih dahulu apakah itu Pantai Dreamland serta menyerahkan seutuhnya maksud destinasi wisata ke sopir yang membawa kami keliling Bali. Ini mengakibatkan bila saya tidak bawa Smartfren 4G LTE Advanced yang tengah jadi perbincangan beberapa orang itu. Memang mempunyai? Tidak sih, maka dari itu tidak bawa hehe.
Cobalah bila saya mempunyai smartphone mutakhir ini, saya dapat searching beberapa tempat wisata di Bali yang mau dikunjungi dari tempat mana saja tempat saya ada. Dengan tehnologi 4G LTE, koneksi mobile internet lebih cepat serta lebih stabil. Tehnologi ini dapat menjangkau lokasi yang luas di semua Indonesia. Telephone, SMS, serta internet lebih cepat dengan tehnologi 4G LTE di banding tehnologi 3G yang pada awal mulanya ada.
Untuk nikmati Smartfren 4G LTE Advanced, saya mesti memakai USIM Smartfren 4G LTE serta ada dalam lokasi jaringan dan memakai piranti yang mensupport tehnologi Smartfren 4G LTE Advanced. Di gerai-gerai smartfren di semua Indonesia, saya dapat upgrade smartphone saya dengan tehnologi yang mensupport 4G LTE.
Kebetulan saat ke Pantai Dreamland itu saya bawa smartphone (lama) suami tanpa ada SIM card lantaran smartphone saya sendiri hang demikian saya mendarat di Bali. Nasib, ingin berlibur jadi smartphone nge-hang. Saya baru dapat searching perihal Pantai Dreamland di kamar hotel yang mempunyai sarana WIFI. Waktu tersebut saya ketahui bahwa lahan-lahan tidak terurus menuju Pantai Dreamland bakal jadikan resor Pecatu Indah. Pemiliknya, Tommy Soeharto, akan bikin " lingkungan permukiman serta wisata paling unik di semua Asia Tenggara”. Tetapi lantaran krisis moneter datang, megaproyek ini meredup.
Pantai Dreamland adalah titik kecil dari areal 900 hektare punya PT Bali Pecatu Graha. Asal usul nama Dreamland karena proyek resor Pecatu Indah tidak terurus, sedang beberapa masyarakat desa Pecatu yang dulunya hidup juga sebagai petani sangatlah mengharapkan proyek usai serta mereka dapat tekuni usaha lain di bagian pariwisata. Oleh karena itu tempat di sekitar pantai dimaksud dengan Dreamland (tanah yang dimimpikan).
Pantai Dreamland dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi, serta dikelilingi batu karang yang lumayan besar di seputar pantai. Pantai ini dapat telah jadikan sejenis surfing spot baru di Bali. Pantai ini memanglah baru di kenal oleh wisatawan pada th. 1996-an ketika bakal jadikan sisi proyek resor.
Walaupun pernah kecewa, saya tidak menyesal datang ke Pantai Dreamland. Saya jadi tahu mengapa panorama indah Pantai Dreamland ini banyak diiringi panorama proyek tidak terurus. Mudah-mudahan saja proyek besar itu bakal berlanjut serta jadikan nilai ekonomi baru untuk orang-orang seputar. Janganlah lupa juga untuk memperluas ruang yang dapat dipakai untuk anak-anak bermain. Saya meyakini bila sedikit dibenahi lagi ruang seputar pantai, Pantai ini bakal makin banyak dikunjungi wisatawan. Pantainya saja sendiri telah indah kok.
Sepulang dari pantai Dreamland, kami singgah ke hanya satu bangunan yang berdiri (kelihatannya sih) di ruang resor Pecatu itu, yakni Mesjid Agung Palapa untuk menunaikan shalat. Mesjidnya bersih serta cukup besar. Cuma terdapat banyak jamaah yang tengah mengobrol setelah shalat.
Terimakasih Ya Allah, Engkau telah memberi peluang pada kami sekeluarga jalan di muka bumi-Mu yang lain. Mudah-mudahan perjalanan kami bakal bikin kami makin dekat pada-Mu.
Kami di turunkan di ruang parkir. Situasi tampak lengang. Dari kejauhan yang tampak cuma lahan-lahan proyek yang tidak terurus, jalanan, serta laut. Terlebih cuaca tengah panas, jadi seperti tampak kemarau. Pernah terfikir, mengapa???? Ada apa di Pantai Dreamland?
Kami sekeluarga menuruni tangga. Anak-anak sih enjoy saja keliahatannya. Za, anak pertama saya, dengan entengnya turun ke bawah dengan mendaratkan pantatnya di ruang alami penurunan seperti perosotan. Kami melalui beberapa toko yang jual oleh-oleh khas Bali seperti topi, pakaian, kacamata, makanan, dsb.
Kami mesti menuruni tangga lagi menuju ruang pantai, sebelumnya setelah melalui kamar-kamar mandi untuk mencuci tubuh. Dan…tadaaaa… kok ruang pantainya tidak terlampau luas ya? Lautnya sih cantiiiik banget, warnanya biru dengan debur ombak yang nampaknya ganas. Pasirnya putih. Tapi…area pantainya sempit, diapit tebing tinggi yang gagah.
sumber : wikipedia
Beberapa besar pengunjung kelihatannya wisatawan mancanegara. Nyaris seluruhnya kenakan pakaian minim serta beberapa tengah berjemur. Weleh, mengapa saya jadi malu begini. Saya demikian tampak tidak sama dengan hijab ini. Saya juga melipir naik lagi, duduk di undakan tangga. Disamping itu, suami serta ke-2 anak berjalan-jalan sebentar di ruang pantai, sembari melihat seekor buaya kecil yang keluar dari kolam kehijauan di dekat pantai.
Mmm, selalu jelas, dari 3 pantai yang saya datangi sepanjang di Bali, saya lebih sukai Pantai Pandawa, lalu Kuta. Pantai Pandawa indah sekali, terlebih waktu cerah. Langitnya biru, air laut biru, pantai putih. Saya ke pantai Kuta waktu sore serta pagi, air serta pasirnya tampak kelabu dengan langit biru putih. Ruang ke-2 pantai itu luas, hingga saya dapat mencari ruang yang nyaman buat saya serta anak-anak main. Banyak juga pengunjung ke-2 pantai itu yang membawa anak-anak di Pantai Pandawa serta Kuta. Sedang di Pantai Dreamland, seluruhnya pengunjung waktu saya ke sana yaitu orang dewasa.
Pada akhirnya, kami hanya sesaat disana. Sesudah nikmati panorama tebing tinggi serta keindahan laut birunya, kami mengabadikan peristiwa serta pulang. Saya sedikit kecewa lantaran tidak banyak yang dapat dijelajahi di Pantai Dreamland. Ini mengakibatkan bila saya tidak mencaritahu lebih dahulu apakah itu Pantai Dreamland serta menyerahkan seutuhnya maksud destinasi wisata ke sopir yang membawa kami keliling Bali. Ini mengakibatkan bila saya tidak bawa Smartfren 4G LTE Advanced yang tengah jadi perbincangan beberapa orang itu. Memang mempunyai? Tidak sih, maka dari itu tidak bawa hehe.
Cobalah bila saya mempunyai smartphone mutakhir ini, saya dapat searching beberapa tempat wisata di Bali yang mau dikunjungi dari tempat mana saja tempat saya ada. Dengan tehnologi 4G LTE, koneksi mobile internet lebih cepat serta lebih stabil. Tehnologi ini dapat menjangkau lokasi yang luas di semua Indonesia. Telephone, SMS, serta internet lebih cepat dengan tehnologi 4G LTE di banding tehnologi 3G yang pada awal mulanya ada.
Untuk nikmati Smartfren 4G LTE Advanced, saya mesti memakai USIM Smartfren 4G LTE serta ada dalam lokasi jaringan dan memakai piranti yang mensupport tehnologi Smartfren 4G LTE Advanced. Di gerai-gerai smartfren di semua Indonesia, saya dapat upgrade smartphone saya dengan tehnologi yang mensupport 4G LTE.
Kebetulan saat ke Pantai Dreamland itu saya bawa smartphone (lama) suami tanpa ada SIM card lantaran smartphone saya sendiri hang demikian saya mendarat di Bali. Nasib, ingin berlibur jadi smartphone nge-hang. Saya baru dapat searching perihal Pantai Dreamland di kamar hotel yang mempunyai sarana WIFI. Waktu tersebut saya ketahui bahwa lahan-lahan tidak terurus menuju Pantai Dreamland bakal jadikan resor Pecatu Indah. Pemiliknya, Tommy Soeharto, akan bikin " lingkungan permukiman serta wisata paling unik di semua Asia Tenggara”. Tetapi lantaran krisis moneter datang, megaproyek ini meredup.
Pantai Dreamland adalah titik kecil dari areal 900 hektare punya PT Bali Pecatu Graha. Asal usul nama Dreamland karena proyek resor Pecatu Indah tidak terurus, sedang beberapa masyarakat desa Pecatu yang dulunya hidup juga sebagai petani sangatlah mengharapkan proyek usai serta mereka dapat tekuni usaha lain di bagian pariwisata. Oleh karena itu tempat di sekitar pantai dimaksud dengan Dreamland (tanah yang dimimpikan).
Pantai Dreamland dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi, serta dikelilingi batu karang yang lumayan besar di seputar pantai. Pantai ini dapat telah jadikan sejenis surfing spot baru di Bali. Pantai ini memanglah baru di kenal oleh wisatawan pada th. 1996-an ketika bakal jadikan sisi proyek resor.
Walaupun pernah kecewa, saya tidak menyesal datang ke Pantai Dreamland. Saya jadi tahu mengapa panorama indah Pantai Dreamland ini banyak diiringi panorama proyek tidak terurus. Mudah-mudahan saja proyek besar itu bakal berlanjut serta jadikan nilai ekonomi baru untuk orang-orang seputar. Janganlah lupa juga untuk memperluas ruang yang dapat dipakai untuk anak-anak bermain. Saya meyakini bila sedikit dibenahi lagi ruang seputar pantai, Pantai ini bakal makin banyak dikunjungi wisatawan. Pantainya saja sendiri telah indah kok.
Sepulang dari pantai Dreamland, kami singgah ke hanya satu bangunan yang berdiri (kelihatannya sih) di ruang resor Pecatu itu, yakni Mesjid Agung Palapa untuk menunaikan shalat. Mesjidnya bersih serta cukup besar. Cuma terdapat banyak jamaah yang tengah mengobrol setelah shalat.
Terimakasih Ya Allah, Engkau telah memberi peluang pada kami sekeluarga jalan di muka bumi-Mu yang lain. Mudah-mudahan perjalanan kami bakal bikin kami makin dekat pada-Mu.